Parasku kini
merajut ruih
Tebarkan
semilir angin tersimpuh
Hentakkan
musibah deras membuih
Di sekat
lingkaran terisak tak tersentuh
Malamku hening tanpa gelombang bunyi
Mengisyaratkan mimpi berujung sunyi
Senandungkan setetes nyanyi
Tanpa adanya segenggam misi
Aku menatap ke
hulu
Mencari-cari
arah getaran sendu
Tak sedikit pun
terlihat awan membiru
Sebab duniaku
teramat pilu
Adakah miris
sanggup terbendung ?
Di antara rona
hati tak tau untung?
Kemana kiranya tempatku mengadu ?
Atas problema kasat mataku
Boleh jadi pada sang Khalik
Atau malah pada secarik kertas timbal
balik…
Fahresa, 28 Mei 2011